Download 3DSMax 2012 dengan Torrent Melalui Internet Download Manager (IDM)
AR dengan Animasi Biped dan Rigging Untuk ARToolkit Part 3 (Fix/Animasi Berhasil)
Hallo Teman-Teman A.R.T, selamat datang di Blog kami. di Postingan kali ini masih membahas bagaimana membuat Animasi Biped dan Rigging. Setelah Berputar-Berputar Masalahnya, Ternyata Masalahnya ada saat di Eksportnya, untuk itu kami ucapkan terima kasih buat Mas Wawan, yang sudah mau berbagi dengan kami. baik langsung saja ikuti tutorial biped dan rigging dibawah ini, setelah biped dan rigging kalian jadi baru ikuti, tahapan eksport dari kami.
Ps: Objek Yang Kami Pakai Berbeda dengan Di Video Tutorial. Kami Menggunakan Objek Kami Sendiri. Jika Mau Didownload, Silahkan Klik Link Disini. Tapi Kami Tetap Menggunakan Video Tutorial Dibawah Sebagai Acuan. Didalam File tersebut, lengkap dengan, Objek Orang, File Figure (.Fig) dan File Biped (.Bip) yang diperlukan untuk Membangun AR Biped dan Rigging.
1. Tahap Biped dan Rigging
2. Tahap Eksporting
1. Ok.. Setelah kalian Selesai Membuat Animasi Biped dan Rigging, selanjutnya, tekan tombol "Select By Name"
2. Selanjutnya, Seleksi Semua File Biped yang Ada, lalu klik Select
3. Masih dalam Keadaan Biped Terseleksi. sekarang Klik Kanan Objek, Lalu Pilih Object Properties, Lalu Beri Tanda Checklist Hide.
4. Setelah Biped Menghilang, Klik File > Eksport > Save As Type: VRML97(*.Wrl) > Beri Nama "Biped" > Save di ARToolkit\Bin\Wrl
5. Setelah itu Muncul VRML97 Eksporter. Aturlah Settingan Eksporter, seperti Gambar Dibawah..
6. Klik Ok, dan Jalankan Simplvrml.exe (Tidak Perlu Saya Jelaskan Lagi Yah..)
Berikut Hasilnya..
Cara Melacak Elco Rusak Dengan ESR Meter
Banyak teknisi menyiasati masalah ini dengan cara langsung mengganti semua elco yang ada, dengan tanpa mempedulikan apakah elco - elco tersebut rusak atau tidak. Hal ini umumnya memang cukup berhasil. Tetapi terkadang elco pengganti kualitasnya tidak bagus, sehingga pesawat rusak ulang setelah dipakai beberapa waktu. Mengganti semua elco juga merupakan suatu masalah sendiri jika sirkit yang diperbaiki banyak menggunakan elco. Penggunaan ESR meter ternyata merupakan pilihan yang paling tepat untuk mengatasi problem-problem diatas. Kami sarankan ESR meter merupakan tool yang wajib dimiliki oleh setiap teknisi setelah avo-meter.
Keuntungan menggunakan ESR meter :
1. ESR meter dapat Melacak elco rusak dengan waktu lebih cepat karena tidak perlu melepas elco (in-circuit tester) satu persatu.
2. Hanya elko rusak yang diganti
3. ESR meter dapat digunakan untuk memeriksa kualitas elco baru maupun bekas. Kadang perangkat elektronik rusak lagi setelah service hanya disebabkan karena elco baru yang dipasang ternyata kualitasnya jelek.
4. Elko yang jika di cek menggunakan ohm-meter kadang hasilnya menipu. Karena kalau dicek dengan ESR meter ternyata ESR-nya sudah menjadi besar(elco rusak).
5. ESR meter dapat dipakai untuk memeriksa flyback yang short pada gulungan bagian primer (antara pin-B+ dengan pin-Kolektor), def yoke yang short, bagian primer tranfo power yang short.
6. ESR meter dapat untuk mengetahui apakah re-chargeable bateri masih baik. Re-chargeable bateri yang sudah rusak umumnya ESR-nya lebih besar jika dibanding yang masih baik.
7. ESR meter dapat untuk melacak jalur printed yang bocor/short
8. Dengan membandingkan pada kapasitor yang masih baik, ESR-meter dapat dipakai untuk memeriksa kapasitor dengan nilai ribuan pf.
Catatan :
1. ESR meter tidak dapat untuk mengetahui elco bocor atau short. Untungnya jarang sekali terjadi kerusakan elco short.
2. ESR meter hanya cocok untuk memeriksa elco dengan nilai mulai 0.47uF ke atas.
Apakah sebenarnya ESR itu?
Umumnya parameter yang dimiliki sebuah elco yang dipahami oleh teknisi adalah �tegangan kerja maksimum� dan �nilai kapasitansi�. Pada hal sebenarnya masih ada beberapa parameter lain misalnya adalah "temperature kerja maksimum" (85 atau 105 derajat C) dan "ESR" (Equivalent Series Resistance).
Kecuali bersifat kapasitif, dalam prakteknya elco juga mempunyai karakteristik �resistif� yang disebabkan karena kombinasi resistansi kaki-kakinya, sambungan internal, plat dan elektrolit. Karakteristik resistif inilah yang membentuk ESR, karena kalau digambarkan maka seakan-akan seperti dipasang seri dengan kapasitansi elco tersebut.
* Idealnya ESR sebuah elco adalah nol, tetapi dalam praktek hal ini tidak mungkin.
* Elco tegangan tinggi cenderung mempunyai ESR yang lebih besar dibanding elco tegangan rendah
* Elco dengan nilai kapasitan kecil cenderung mempunyai ESR lebih besar dibanding elco nilai besar.
* Elco 105 derajad (C) cenderung mempunyai ESR lebih besar dibanding elco 85 derajad (C).
Jadi pemahaman gampangnya :
semakin kecil ESR (hambatan / resistansi)sebuah elco, semakin baik kondisi elco tersebut.
kebalikannya :
semakin besar ESR (hambatan / resistansi)sebuah elco, semakin buruk kondisi elco tersebut.
Apakah ESR meter itu ?
Anda Ingin membuat sendiri ESR meter ?
Bersambung ....
sumber : marsonotv.blogspot.com
Membuat Blog Sederhana Menggunakan PHP
script PHP selengkapnya bisa anda download di sini. Lihat demonya di sini
Memblok Iklan dengan Add-ons Firefox: Ads Block Plus
Sebelum menggunakan Add-ons ini, anda harus menginstalnya pada firefox anda. Silahkan kunjungi https://addons.mozilla.org/en-US/firefox/addon/adblock-plus/, kemudian klik "Add to Firefox". Beberapa saat kemudian Add-ons tersebut akan terinstal dengan sendirinya. Setelah itu restart firefox anda.
filter 2
filter 3
Berikut perbandingan situs mediafire sebelum dan sesudah difilter dengan Adblock Plus:
sebelum di filter
sesudah difilter
AR dengan Animasi Biped dan Rigging Untuk ARToolkit Part 2
Hallo Temen-Temen A.R.T, selamat datang di blog kami. baiklah ini adalah review progress kami melakukan testing Animasi Biped dan Ringging untuk ARToolkit. Well, sebelum saya lanjut, mungkin masih ada yang bertanya apa itu animasi biped dan rigging?. Ok, singkatnya, Biped adalah sebuah tool berbentuk tulang (seperti tulang manusia) yang bisa kita gunakan untuk menggerakan objek berkarakter, seperti manusia, hewan, robot, dll, yang membutuhkan animasi untuk bergerak, kemudian apa itu rigging? rigging adalah tehnik animasi yang bisa kita lakukan setelah kita melakukan biped pada objek.
Mungkin kami belum bisa memberikan tutorial Biped dan Rigging, tapi kami punya link dari Youtube yang bisa kalian gunakan untuk belajar Biped dan Rigging. silahkan sedot video dibawah..
Baik, sambil kalian mendownload video tutorial diatas, kami akan mereview progress Animasi Biped dan Rigging kami, Well. Objek Berjalan Lancar saat di Render. tapi Masalahnya, Biped masih terlihat saat dirender. padahal di 3DSMax sudah di Hide, tp masih kelihatan saat dirender.
Kami juga sudah Mencoba Berbagai Cara, Agar Tulang Tidak Kelihatan, Kami Buat Biped lebih Kecil Dari Objek, tp Saat Digerakan di 3DSMax, Objek Menjadi Hancur, karena Jika Bermain Biped dan Rigging, Biped Harus Lebih Besar dari Objek..
Jadi??.. Jika teman-teman ada solusi, silahkan komentar dibawah ini. Terimakasih.. :)
sola latihan biologi kelas XII atau 3 SMA
Kerjakan soal-soal berikut ini!
(Ini contoh soal-soal latihan buat kelas XII SMA)
1.Musim pancaroba banyak orang terjangkiti penyakit
demam berdarah. Penyakit tersebut diderita orang
yang tubuhnya mengandung�.
a.Nyamuk Anopeles di kulitnya
b.Nyamuk Aides aegypti di kulitnya
c Dengue virus dalam darahnya
d.Dengue virus dalam sarafnya
e.Plasmodium di eritrositnya
2.Tanaman yang memiliki daun bersifat fertil karena
menghasilkan spora adalah�.
a.Musci
b.Paku tiang
c.Pinus merkusii
d.Cocor bebek
e.Melinjo
3.Vertebrata yang memiliki jantung dengan dua ruang
dan rangkanya dari osteon dikelompokkan dalam�.
a.Agnata
b.Condrichtyes
c.Osteichtyes
d.Amphibia
e.Reptilia
Untuk soal latihan yang lengkap kamu bisa download disini (DOWNLOAD)
matematika : soal try out 2011
matematika: simulasi ujian nasional
Sistem Temu Balik Informasi - Membuat Search Engine (Mbah Gugel)
Program ini adalah program untuk tugas akhir saya dalam mata kuliah STBI. Belum 100% fix, tapi sudah layak memenuhi kriteria sebagai search engine. Keterangan program sudah saya comment pada script PHPnya. Oke, berikut screenshotnya:
Lihat demonya di sini
sumber referensi:
pembobotan TF-IDF: di sini
tampilan Mbah Gugel: di sini
Source code tidak tersedia. Jika berminat bisa hubungi saya di 0856-4948-7381, Pin BB: 314136C0 (digit terakhir angka nol)
Sistem Temu Balik Informasi - Tokenisasi dan Removal Stopword in PHP
screenshot:
silahkan lihat demonya di sini
download programnya di sini
AR dengan Animasi Biped dan Rigging Untuk ARToolkit
Mungkin kami, belum bisa Memberikan tutorial Biped dan Rigging di 3DSMax, tapi setidaknya kami akan memberi tutorial, bagaimana supaya Animasi Biped dan Rigging bisa Jalan di ARToolkit. Berikut Tahapannya:
> Identation
> Primitives
> Color Per Vertex
> Coordinate Interpolators
> Eksport Hidden Object
> Flip-Book (TIDAK USAH DICHECK LIST)..
Documenting Key End-to-End Deployment Scenarios
The IIS Web Deployment Tool (Web Deploy) and the deployment features introduced in Visual Studio 2010 enable you to automate many deployment tasks, but we have heard you all that many common scenarios not yet documented fully. We are addressing this need by creating step-by-step walkthroughs that will guide you from beginning to end through scenarios that address common real-world needs.
UPDATE: We just published the Enterprise Deployment Series which can be found at:
- Enterprise Deployment Series Introduction: Deploying Web Applications in Enterprise Scenarios (3 Tutorials)
- Enterprise Deployment Series 1: Web Deployment in the Enterprise (11 Tutorials)
- Enterprise Deployment Series 2: Configuring Server Environments for Web Deployment (11 Tutorials)
- Enterprise Deployment Series 3: Configuring Team Foundation Server for Web Deployment (7 Tutorials)
- Enterprise Deployment Series 4: Advanced Enterprise Web Deployment (9 Tutorials)
Interestingly, remaining of this blog post is not the documentation of the solution but actual articulation of problem statements. This post presents the first set of scenarios that we have identified and solicit your feedback to help us determine they are representative enough or not. If you have any feedback as usual you can post them here as comments or feel free to send me an email at Vishal.Joshi@Microsoft.com.
Scenario 1: Enterprise Deployment with Continuous Integration
In this scenario, a solution that includes multiple web application projects is deployed to test, staging, and production environments, using a continuous integration process for staging and production.
Target Environments
The TESTING environment consists of a server that runs IIS 7.5 and a server that runs SQL Server 2008 R2. The developer machine has a network connection to the test servers, and the developer uses one-click publish to deploy to testing environment.
STAGING consists of a web farm (2 servers running IIS 7.5) and a database server that runs SQL Server 2008 R2. The developer machine has network access to a TFS server that acts as a source code repository, and the TFS server has network access to the staging servers. (The developer machine does not have direct access to the staging environment, and the developer does not have administrative rights on the staging servers.) Team Build builds the Visual Studio solution, runs unit tests, and publishes to staging. Each time that Team Build performs build and deployment, it simultaneously creates a deployment package (web deploy .zip file) for use in deploying to production.
The PRODUCTION environment mirrors staging except that a firewall (or perhaps even different domains) prevents direct access for publishing from the TFS server to production. When a build is approved for production, the IT department uses the package created when TFS publishes to staging to deploy to the production servers.
The diagram below illustrates this scenario:
Enterprise scenarios may have a QA environment set up in a manner similar to staging; however, for the purposes of demonstrating how to set up deployment it's not necessary to include that here, because the process would be similar to the process for setting up staging.
Visual Studio Solution
The Visual Studio solution to be deployed consists of multiple web application projects, a class library project, and a unit test project. Deployment must take into account the following considerations:
- One of the projects uses ASP.NET membership functionality, and the membership database must be deployed. Account information can be deployed to test but not to staging or production.
- One of the projects uses a SQL Server database that is accessed using the Entity Framework (Database First, using an .edmx file). On initial deployment to any environment, only the structure (schema) should be deployed. For any database deployment after the initial deployment, data already entered online in that environment must be preserved.
- The class library project creates an assembly for a custom control that is used in one of the projects. This assembly needs to be installed in the GAC as part of the deployment process.
- The custom control gets a default value from the registry. The registry value needs to be different in each environment and needs to be updated when the solution is deployed. (This particular use of registry settings is not common, but updating the registry is a common need, and this provides a simple way of integrating a registry update into the scenario.)
- The Web.config file contains settings that must be different for debug vs. release builds, and settings that must be different for different target environments.
- One of the web projects includes a folder for log files. The deployment process must not copy files in this folder from source to destination and must not delete files from the folder on the target server.
- IIS settings for error handling and authentication must be set up on the target server during deployment. For the test environment these can be the same as the settings on the developer machine, but for staging and production the settings are different.
Some additional deployment considerations apply only to the automated deployment from TFS for staging and production:
- Deployment should occur only if the unit tests are successful.
- The web projects need to be precompiled before deployment.
- The IIS settings for staging and production are taken from IIS on the TFS server. (This is a limitation of the current release of Visual Studio and Web Deploy; when the walkthroughs are updated for the next release of the software, hopefully IIS will not be required on the TFS server (keeping fingers crossed )
- App_offline.htm must be set up at the start of deployment and removed at the end.
- Deployment activities should be logged. When deployment completes or fails, email notifications should be sent to designated recipients.
- If deployment fails, the previous deployment's package should be redeployed, or the current deployment should be retried.
Tasks Illustrated
The walkthroughs for this scenario would guide you through the following tasks"
- Downloading the Visual Studio solution to be deployed.
- Setting up the test server.
- Using one-click publish to deploy to testing servers:
- Initial deployment.
- Redeployment without a database change (for example, an update to code in a web page).
- Redeployment after making a database schema change.
- Setting up staging and production servers.
- Setting up the build server.
- Three deployments to staging (initial, web page change, database change).
- Three deployments to production (initial, web page change, database change).
For the Visual Studio 2010 version of the walkthrough, database updates will involve running custom SQL scripts as part of the deployment. The scripts will be created manually; tools such as TSData and Red Gate can be used to generate such scripts, but those tools will not be covered in these walkthroughs. Eventually we will look at smoothing this flow as well.
Scenario 2: Enterprise Deployment for MVC and Entity Framework Code First
This is a variant of the first scenario that differs from it in the following ways:
- The web projects are MVC instead of Web Forms.
- Entity Framework Code First is used instead of Database First (no .edmx file).
- TeamCity is used instead of TFS.
Scenario 3: Enterprise Deployment for Web Site Projects
This is another variant of the first scenario that differs from it in the following ways:
- The web projects are web site projects instead of web application projects or MVC.
- Web Deployment Projects (WDP 2010) are used.
- One-click publish is not available for web site projects, so a web deployment package is used for deploying to test.
For those of you who work in enterprise environments, do these scenarios adequately represent the kinds of challenges you face in deploying ASP.NET web applications? Are any key pieces missing? We cannot answer every question in these walkthroughs, but if there are other issues commonly faced by your team, we can add solutions for them to the walkthroughs as well.
Your thoughts and feedback are welcome. Also I want to thank Tom Dykstra, Bilal Aslam & Sayed Hashimi on our team who will be helping on putting together a lot of this content for you.
FEB 2012 UPDATE: The work on these scenario documentation has started happening. The tutorials are still being written but the sample app with an initial draft of the first part of the tutorials is available on MSDN:
http://code.msdn.microsoft.com/ASPNET-Enterprise-Web-6b2ad7cf
(The tutorials are in Word docs in a folder in the sample project.)
They�ll be published on the ASP.NET site most likely in the next couple of months.
Thanks for reading!!
-Vishal
apa itu codeigniter?
CodeIgniter
CodeIgniter merupakan salah satu dari sekian banyak framework PHP yang ada. CodeIgniter dikembangkan oleh Rick Ellis (http://www.ellislab.com). Tujuan dari pembuatan framework CodeIgniter ini menurut user manualnya adalah untuk menghasilkan framework yang akan dapat digunakan untuk pengembangan proyek pembuatan website secara lebih cepat dibandingkan dengan pembuatan website dengan cara koding secara manual, dengan menyediakan banyak sekali pustaka yang dibutuhkan dalam pembuatan website, dengan antarmuka yang sederhana dan struktur logika untuk mengakses pustaka yang dibutuhkan. CodeIgniter membiarkan kita untuk memfokuskan diri pada pembuatan website dengan meminimalkan pembuatan kode untuk berbagai tujuan pembuatan website.
Kenapa CodeIgniter?
Ada banyak sekali framework PHP yang beredar di internet. Lantas kenapa kita memilih CodeIgniter bukan yang lain?? Berikut alasan-alasannya:
- Gratis.
CodeIgniter dilisensikan dibawah lisensi Apache/BSD style open source license, ini berarti kita dapat menggunakannya sesuai dengan keinginan kita.
- Berjalan di PHP versi 4 dan 5.
Sekarang ini PHP sudah mencapai versi ke 5, meskipun begitu masih banyak orang yang tetap menggunakan PHP versi 4, oleh sebab itu CodeIgniter dikembangkan agar tetap kompatibel dengan PHP versi 4 dan dapat dijalankan pada PHP versi 5.
- Ringan dan cepat.
Secara default CodeIgniter hanya berjalan dengan me load beberapa pustaka saja, dengan demikian hanya membutuhkan resource yang sedikit sehingga ringan dan cepat dijalankan. Pustaka-pustaka lain yang nantinya akan digunakan bisa di load sesuai dengan kebutuhan.
- Menggunakan MVC.
CodeIgniter menggunakan lingkungan pengembangan dengan metode Model View Controller (MVC) yang membedakan antara logika dan presentasi/tampilan, sehingga tugas bisa lebih mudah dipecah-pecah. Ada bagian yang khusus membuat tampilan dan bagian yang membuat core programnya.
- Dokumentasi.
Salah satu hal yang bisa dijadikan barometer apakah sebuah aplikasi benar-benar dikembangkan atau tidak bisa dilihat dari dokumentasinya. Dalam hal ini CodeIgniter sangat luar biasa, terdapat dokumentasi yang sangat lengkap tentang semua hal yang ada dalam CodeIgniter. Mulai dari langkah instalasi sampai dokumentasi fungsi-fungsi nya tersedia. Adanya dokumentasi sangat memudahkan bagi pemula dalam mempelajari lingkungan pengembangan website dengan CodeIgniter.
- Pustaka yang lengkap.
CodeIgniter dilengkapi dengan berbagai pustaka siap pakai untuk berbagai kebutuhan, misalnya saja koneksi database, email, session dan cookies, keamanan, manipulasi gambar dan banyak lagi.
Fitur-Fitur CodeIgniter
Berikut fitur-fitur yang didukung oleh CodeIgniter :
- Sistem berbasis Model View Controller
- Kompatibel dengan PHP versi 4.
- Ringan dan Cepat.
- Terdapat dukungan untuk berbagai basis data.
- Mendukung Active Record Database.
- Mendukung form dan validasi data masukan.
- Keamanan dan XSS filtering.
- Tersedia pengaturan session.
- Tersedia class untuk mengirim email.
- Tersedia class untuk manipulasi gambar (cropping,resizing, rotate dan lain-lain).
- Tersedia class untuk upload file.
- Tersedia class yang mendukung transfer via FTP.
- Mendukung lokalisasi bahasa.
- Tersedia class untuk melakukan pagination (membuat tampilan perhalaman).
- Mendukung enkripsi data.
- Mendukung benchmarking.
- Mendukung caching.
- Pencatatan error yang terjadi.
- Tersedia class untuk membuat calendar.
- Tersedia class untuk mengetahui user agent, misalnya tipe browser dan sistem operasi yang digunakan pengunjung.
- Tersedia class untuk pembuatan template website.
- Tersedia class untuk membuat trackback.
- Tersedia pustaka untuk bekerja dengan XMP-RPC.
- Menghasilkan clean URL.
- URI routing yang felksibel.
- Mendukung hooks, ekstensi class dan plugin.
- Memiliki helper yang sangat banyak jumlahnya.
Model View Controller
Seperti sudah disebutkan di muka bahwa CodeIgniter menerapkan lingkungan pengembangan dengan metode MVC (Model View Controller). MVC memisahkan antara logika pembuatan kode dengan pembuatan template atau tampilan website. Penggunaan MVC membuat pembuatan sebuah proyek website menjadi lebih terstruktur dan lebih sederhana.
Secara sederhana konsep MVC terdiri dari tiga bagian yaitu bagian Model, bagian View dan bagian Controller. Didalam website dinamis setidaknya terdiri dari 3 hal yang paling pokok, yaitu basis data, logika aplikasi dan cara menampilkan halaman wesite. 3 hal tersebut direpresentasikan dengan MVC yaitu model untuk basis data, view untuk cara menampilkan halaman website dan controller untuk logika aplikasi.
1. Model
Merepresantiskan struktur data dari website yang bisa berupa basis data maupun data lain, misalnya dalam bentuk file teks atau file xml. Biasanya didalam model akan berisi class dan fungsi untuk mengambil, melakukan update dan menghapus data website. Karena sebuah website biasanya menggunakan basis data dalam menyimpan data maka bagian Model biasanya akan berhubungan dengan perintah-perintah query SQL. Model bisa dibilang khusus digunakan untuk melakukan koneksi ke basis data oleh karena itu logika-logika pemrograman yang berada didalam model juga harus yang berhubungan dengan basis data. Misalnya saja pemilihan kondisi tetapi untuk memilih melakukan query yang mana.
2. View
Merupakan informasi yang ditampilkan kepada pengunjung website. Sebisa mungkin didalam View tidak berisi logika-logika kode tetapi hanya berisi variabel-variabel yang berisi data yang siap ditampilkan. View bisa dibilang adalah halaman website yang dibuat menggunakan HTML dengan bantuan CSS atau JavaScript. Didalam view jangan pernah ada kode untuk melakukan koneksi ke basis data. View hanya dikhususkan untuk menampilkan data-data hasil dari model dan controller.
3. Controller
Controller merupakan penghubung antara Model dan View. Didalam Controller inilah terdapat class dan fungsi-fungsi yang memproses permintaan dari View kedalam struktur data didalam Model. Controller juga tidak boleh berisi kode untuk mengakses basis data. Tugas controller adalah menyediakan berbagai variabel yang akan ditampilkan di view, memanggil model untuk melakukan akses ke basis data, menyediakan penanganan error, mengerjakan proses logika dari aplikasi serta melakukan validasi atau cek terhadap input.
Jadi secara singkat urutan dari sebuah request adalah sebagai berikut : user berhubungan dengan view, dimana didalam view inilah semua informasi ditampilkan. Saat user melakukan permintaan atau request, misal klik tombol maka request tersebut akan diproses oleh Controller. Apa yang harus dilakukan, data apa yang diinginkan, apakah ingin melihat data, atau memasukan data atau mungkin melakukan validasi data terlebih dahulu, semua diproses oleh Controller. Kemudian Controller akan meminta Model untuk menyelesaikan request, entah itu melakukan query atau apapun. Dari Model, data akan dikirim kembali untuk di proses lebih lanjut di dalam Controller dan baru dari Controller data akan ditampilkan di View.
http://www.codeigniter.com