PERTANYAAN 71
Baga�mana cara bersyukur kepada Allah?
Baga�mana cara bersyukur kepada Allah?
Menyembah Allah merupakan salah satu amal penting untuk bersyukur atas karunia Allah. Selain diungkapkan dengan kata-kata, rasa syukur dapat diungkapkan melalui perbuatan. Misalnya, menggunakan pemberian Allah untuk hal yang dianjurkanNya, untuk menolong orang yang membutuhkan dan untuk tujuan-tujuan baik tanpa pemborosan. Selain itu, ia harus menyadari pula bahwa segala yang dibutuhkannya berasal dari Allah. Tidak ada sesuatupun yang ia miliki. Semuanya semata-mata karena pemberian Allah. Dan ia harus bersyukur atas semua itu. Hal ini dinyatakan dalam Al-Qur�an:
Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang Allah berikan kepadamu; dan syukurilah karunia ni�mat Allah, jika hanya kepadaNya kamu menyembahnya. (Surat An-Nahl: 114)
PERTANYAAN 72
Mahluk macam apakah setan itu?
Mahluk macam apakah setan itu?
Setan adalah mahluk ciptaan Allah dari jenis jin. Setelah Allah menciptakan Adam sebagai manusia pertama, Allah memerintahkan kepada seluruh malaikat untuk bersujud kepada Adam. Hanya setan yang tidak mengikuti perintah Allah karena kesombongannya. Setan berkata:
Ya Tuhanku, karena Engkau memutuskan bahwa aku sesat, aku akan membuat manusia memandang baik terhadap segala yang ada di muka bumi dan aku akan menyesatkan mereka semua. (Surat Al-Hijr: 39)
Setelah itu setan diusir dari hadapan Allah. Ia meminta penangguhan usia hingga hari kebangkitan untuk mempengaruhi manusia agar terjauhkan dari jalan Allah dan menjadi sesat. Karenanya, setan merupakan penghalang keberhasilan dan musuh yang paling berbahaya bagi setiap manusia.
PERTANYAAN 73
Baga�mana cara setan mendekati manusia? Cara-cara apa yang digunakannya untuk menyesatkan mereka?
Baga�mana cara setan mendekati manusia? Cara-cara apa yang digunakannya untuk menyesatkan mereka?
Allah menyebutkan dalam Al-Qur�an bahwa setan membisikkan anjuran-anjuran jahat ke dalam hati manusia. Karenanya manusia diperintahkan untuk berlindung kepada Allah dari bisikan jahat itu:
Katakanlah: �Aku berlindung kepada Tuhan manusia, Raja manusia, Sembahan manusia, dari bisikan jahat yang tersembunyi, yang dibisikkan ke dalam dada manusia, dari golongan jin dan manusia.� (Surat An-Nas: 1-6).
Bisikan jahat merupakan taktik setan yang paling busuk. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa pikiran-pikiran tertentu berasal dari setan. Mereka mengiranya sebagai pikirannya sendiri.
Sebagai contoh, orang yang baru masuk agama Islam merupakan sasaran penting bagi setan. Setan membuat agama nampak susah dipelajari bagi orang tersebut. Atau membisikkan kepada orang tersebut bahwa apa yang diamalkannya telah cukup dan tidak perlu lagi amal-amal lainnya. Orang yang dipengaruhi ini bisa saja berpikir bahwa semua itu benar. Contoh lainnya, setan menimbulkan perasaan-perasaan takut, cemas, tegang, atau kesusahan pada manusia sehingga membuatnya kepayahan. Ia berusaha mencegah mereka dari perbuatan baik dan dari sikap dermawan, serta dari berpikir secara sehat.
Mesti diingat bahwa setan mempengaruhi manusia agar melakukan kebohongan pada setiap akar kejahatan di dunia ini, termasuk dalam peperangan, pembunuhan massa dan pelanggaran susila.
PERTANYAAN 74
Apakah setan memiliki kekuatan sendiri?
Apakah setan memiliki kekuatan sendiri?
Hal paling penting yang harus dipegang adalah bahwa setan tidak memiliki kekuatan sendiri. Seperti mahluk lainnya, ia pun mahluk ciptaan Allah dan ada dibawah kekuasaanNya. Ia tak dapat melakukan apapun tanpa seijinNya. Setan bisa menyesatkan manusia atas ijin Allah. Dengan cara ini, Allah menguji siapa yang turut dan siapa yang menolak ajakan setan di dunia ini. Hal ini dinyatakan Allah di dalam Al-Qur�an:
Dan tidak ada kekuasaan setan terhadap mereka, melainkan agar kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dan siapa yang ragu-ragu tentang itu. Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu. (Surat Saba�: 21)
PERTANYAAN 75
Terhadap siapa pengaruh setan tidak mempan?
Terhadap siapa pengaruh setan tidak mempan?
Godaan setan tidak berpengaruh kepada orang yang sungguh-sungguh beriman. Kenyataan ini disampaikan Allah dalam ayat berikut:
Sesungguhnya setan itu tidak memiliki kekuasaan terhadap orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Allah. Sesungguhnya kekuasaannya hanya atas orang-orang yang mengambilnya sebagai temannya dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. (Surat An-Nahl: 99-100)
PERTANYAAN 76
Apa �agama kaum jahiliyah�?
Apa �agama kaum jahiliyah�?
Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakan yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (Surat Al-Ma�idah: 50)
Apapun ideologi, filosofi atau wawasan dunianya, ada �agama� yang sama yang dipegang dan dijalankan oleh mereka yang tidak menganut agama yang benar. Agama ini menyimpang dari agama yang benar. Masyarakatnya menerima pertimbangan, norma-norma, dan pikiran-pikiran yang ditawarkan agama ini melalui propaganda intensif sejak mereka lahir. Nama agama ini adalah �agama jahiliyah�.
Ciri mendasar dari masyarakat yang menjalankan agama ini adalah selalu mencari persetujuan masyarakatnya, bukannya mencari ridha Allah. Mereka membangun kehidupannya di sekitar poros tujuan ini.
Yang dituntut dari individu-individu yang tinggal dalam masyarakat demikian adalah melaksanakan moral, budaya, sikap dan perilaku tertentu yang diterima masyarakat, serta menunjukkan perangai yang disukai anggota masyarakatnya.
PERTANYAAN 77
Apakah sistem yang dipraktekkan orang banyak selalu benar?
Apakah sistem yang dipraktekkan orang banyak selalu benar?
Masyarakat adat yang terpisah jauh dari agama Allah beranggapan bahwa pendapat orang banyak selalu benar. Ini merupakan kesimpulan yang sama sekali keliru. Bahkan bertentangan dengan yang disebutkan Allah dalam Al-Qur�an, �Kebanyakan manusia tidak akan beriman...� (Surat Yusuf: 103).
Dalam ayat-ayat lain, Allah juga menyatakan bahwa mereka yang mengikuti mayoritas kafir akan mengalami kerugian. Pernyataan itu menyiratkan bahwa di setiap jaman, orang-orang beriman selalu minoritas sedangkan yang terjauhkan dari agama Allah selalu mayoritas. Namun karenanya, kedudukan orang-orang beriman jauh lebih tinggi dibanding mereka yang berpegang teguh pada �agama jahiliyah�.
PERTANYAAN 78
Apa yang harus dilakukan untuk menolak �agama jahiliyah�?
Apa yang harus dilakukan untuk menolak �agama jahiliyah�?
Agar selamat dari sistem yang ingkar kepada Allah ini, hal pertama, dan juga yang terpenting, yang harus dilakukan adalah selalu berusaha hanya mencari ridha Allah. Juga menjalankan dengan ketat moral-moral dan cara hidup seperti yang disampaikan Allah dalam Al-Qur�an. Orang yang meneladani petunjuk Al-Qur�an, secara otomatis menjauhkan dirinya dari moralitas dan perilaku buruk yang terbentuk dalam masyarakat jahiliyah.
PERTANYAAN 79
Sering ditekankan bahwa umat yang beriman bersifat bijaksana. Apa beda antara kebijaksanaan dan kecerdasan?
Sering ditekankan bahwa umat yang beriman bersifat bijaksana. Apa beda antara kebijaksanaan dan kecerdasan?
Kebijaksanaan adalah sifat penting yang hanya dimiliki oleh umat beriman. Namun ada perbedaan besar antara pengertian bijaksana menurut masyarakat banyak dan bijaksana menurut agama. Kebijaksanaan yang dirujuk Al-Qur�an merupakan konsep yang samasekali berbeda dari kecerdasan. Kecerdasan merupakan kapasitas biologis yang dimiliki manusia. Ia tidak pernah meningkat ataupun menurun. Sedangkan kebijasanaan merupakan karunia Allah yang diberikan kepada orang-orang beriman yang ta�at dan takut kepadaNya. Kebijaksanaan seseorang meningkat sesuai dengan tingkat keta�atannya.
Ciri utama dari orang yang bijaksana adalah rasa takutnya yang besar kepada Allah dan kepatuhannya kepada perintahNya. Ia selalu mengikuti hati nuraninya dan menilai segala sesuatu berdasarkan Al-Qur�an untuk mencari ridha Allah. Secerdas dan sepandai apapun dia, seseorang tidak akan memiliki kebijaksanaan tanpa memiliki sifat di atas. Tanpa kebijaksanaan, orang cenderung kurang mampu untuk memahami dan melihat kebenaran. Allah menjelaskan dalam Al-Qur�an bahwa kurangnya kebijaksanaan akan menimbulkan kerusakan:
Sesungguhnya mahluk terburuk di mata Allah ialah orang-orang yang pekak dan tuli, yang tidak menggunakan akalnya. (Surat al-Anfal: 22)
Seorang yang bijaksana juga memiliki visi. Ia mampu membuat keputusan yang benar dan tepat. Karena ebijaksanaannya, ia mampu melihat esensi dari peristiwa dan inti kebenaran suatu perkara.
PERTANYAAN 80
Faktor-faktor apa yang mengabuti kebijaksanaan seseorang?
Faktor-faktor apa yang mengabuti kebijaksanaan seseorang?
Yang melemahkan hati dan pikiran manusia adalah ambisi dan hawa nafsunya. Misalnya, takut akan masa depan, iri hati, obsesi yang sangat terhadap hal-hal duniawi, atau hal-hal yang romantis. Hal-hal seperti ini menyita pikirannya dan mengalihkan perhatiannya dari hal-hal yang lebih penting, seperti keagungan Allah dan kesempurnaan ciptaanNya.
Allah mengingatkan kita bahwa keberuntungan hanya bisa diperoleh jika kita terbebas dari obsesi hawa nafsu:
...yaitu mereka yang terpelihara dari keserakahan dirinya. Mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Surat Al-Hashr: 9)
PERTANYAAN 81
Dinyatakan dalam Al-Qur�an bahwa Allah tidak menyukai orang yang sombong. Apa arti �sombong� dalam Al-Qur�an?
Dinyatakan dalam Al-Qur�an bahwa Allah tidak menyukai orang yang sombong. Apa arti �sombong� dalam Al-Qur�an?
Menurut Al-Qur�an, karakteristik utama dari orang yang sombong adalah lupa bahwa segala yang dimilikinya, termasuk keunggulan non fisik, merupakan pemberian Allah. Istilah sombong di sini bukan hanya bagi sekelompok orang tertentu yang melupakan Allah dan bersikap takabur. Seseorang bisa juga dikatakan sombong apabila ia berpikiran bahwa kecantikannya bukan pemberian Allah, atau jika ia bangga dengan keberhasilannya. Atau jika ia sudah merasa berkecukupan, dan tidak pernah bertanya pada dirinya apakah ia dapat lebih bertanggung jawab dengan apa yang dimilikinya. Atau jika ia bersikap congkak.
Oleh karena itu, setiap individu harus bersungguh-sungguh menghindari perilaku demikian, serta harus menyadari bahwa ia sangat miskin dibanding Allah. Di hadapan Allah, semua mahluk adalah lemah. Allah bisa saja mengambil segalanya darinya jika Dia menghendakinya.
Nasib akhir dari orang yang sombong disebutkan Allah dalam Al-Qur�an:
Dan apabila dikatakan kepadanya, �Takutlah kepada Allah�, bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka jahanam. Dan sungguh neraka jahanam itu seburuk-buruknya tempat tinggal. (Surat Al-Baqarah: 206)
PERTANYAAN 82
Sikap yang bagaimana yang dimaksud dengan rendah hati dalam Al-Qur�an?
Sikap yang bagaimana yang dimaksud dengan rendah hati dalam Al-Qur�an?
Berbeda dengan orang yang sombong, seorang yang rendah hati menyadari bahwa segala sesuatu yang dimilikinya merupakan anugrah Allah, atau sebagai batu ujian dariNya. Sebagai manusia, ia menyadari bahwa dirinya lemah dan miskin serta tidak memiliki kekuatan untuk melakukan apapun kecuali atas kehendak Allah. Karenanya, ia selalu mengembalikan segalanya kepada Allah dan bersyukur atas segala keruniaNya. Allah memuji sikap rendah hati dari orang-orang yang beriman:
Dan hamba-hamba Allah Yang Maha Penyayang berjalan di muka bumi dengan rendah hati... (Surat Al-Furqan: 63)
PERTANYAAN 83
Apakah manusia bertanggung jawab atas niatnya?
Apakah manusia bertanggung jawab atas niatnya?
Setiap orang bertanggungjawab atas niatnya. Ini dijelaskan Allah dalam Al-Qur�an:
�...Allah akan menghukummu atas niat yang kamu sengaja dalam hatimu...� (Surat Al-Baqarah: 225).
Niat dari setiap tindakan harus selalu ditujukan kepada Allah. Meskipun suatu tindakan nampak baik, jika niatnya untuk mencari ridha orang lain, atau untuk mendapatkan manfa�at duniawi lainnya, tindakan itu tidak akan berkenan di mata Allah.
PERTANYAAN 84
Apa yang dimaksud dengan pernyataan �kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang menipu�?
Apa yang dimaksud dengan pernyataan �kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang menipu�?
Ada anggapan yang sangat keliru bahwa dunia ini merupakan satu-satunya kehidupan bagi manusia. Padahal, dunia hanyalah tempat sementara yang diciptakan Allah untuk menguji manusia. Dan kehidupan yang sesungguhnya adalah kehidupan setelah kematian. Karenanya, segala sesuatu yang memikat hati manusia dan menyita pikirannya dalam kehidupan dunia yang singkat ini merupakan �kesenangan yang menipu�.
Dalam ayat berikut, Allah mengingatkan manusia akan tipuan ini serta mengingatkan bahwa tempat tinggal sesungguhnya, yang jauh lebih indah, adalah di sisi Allah:
Dijadikan indah pada pandangan manusia karena kecintaan terhadap apa yang diinginkannya, yaitu: wanita, anak, harta yang banyak dari emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia. Dan di sisi Allah lah tempat kembali yang jauh lebih baik. (Surat Ali �Imran: 14)
PERTANYAAN 85
Apa hikmah dari kelemahan yang kita miliki?
Apa hikmah dari kelemahan yang kita miliki?
Banyak kekurangan fisik yang diderita manusia. Pertama sekali, manusia harus selalu menjaga dan memelihara kebersihan badan dan lingkungannya. Untuk urusan itu, banyak waktu yang tersita. Namun sebesar apapun usaha yang dilakukan, hasilnya hanya berpengaruh untuk sementara waktu saja. Dalam sejam saja, gigi yang kita sikat akan terasa kotor lagi, seolah tak pernah dibersihkan. Seseorang yang mandi di musim panas, dalam beberapa jam saja akan merasa seolah belum mandi.
Penting difahami bahwa kekurangan seperti ini mempunyai tujuan. Kekurangan yang kita miliki bukanlah sifat yang diwariskan, melainkan sifat yang sengaja diciptakan.
Pergeseran usia dan perubahan sifat tubuh yang menyertainya juga merupakan kelemahan yang diciptakan agar manusia menyadari bahwa hidup ini hanya sementara. Dengan demikian, manusia tidak menjadi terikat dengan kehidupan duniawi yang penuh cacat. Kemudian lebih memusatkan tujuannya pada kehidupan akhirat, �tempat tinggal� yang sesungguhnya.
Telah Allah ingatkan dalam Al-Qur�an bahwa tujuan terbaik bagi manusia adalah kehidupan akhirat:
Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (Surat Al-An�am: 32)
PERTANYAAN 86
Apa alasan utama dikisahkannya umat-umat terdahulu di dalam Al-Qur�an?
Apa alasan utama dikisahkannya umat-umat terdahulu di dalam Al-Qur�an?
Allah menyatakan dalam Al-Qur�an bahwa Dia telah menunjukkan jalan yang benar kepada semua umat di sepanjang masa. Dia telah mengingatkan pula kepada mereka melalui nabi-nabiNya bahwa kehidupan dunia ini hanya sementara, dan tempat tinggal sebenarnya adalah kampung akhirat. Meskipun demikian, kita dapat pelajari bahwa kebanyakan dari mereka menolak dan tidak mendengar ajakan nabinya. Oleh karena itu, Allah menjatuhkan hukuman yang keras dari arah yang tidak disangka-sangka, dan menyapu sebagian dari mereka dari muka bumi.
Salah satu alasan penting dikisahkannya umat-umat yang lampau di dalam Al-Qur�an adalah untuk meyakinkan bahwa manusia sekarang tidak mengulangi kesalahan yang sama. Jika sekedar mempelajari dan menilai saja bencana yang menimpa umat terdahulu serta bekas arkeologinya, tanpa mengambil hikmah dari kejadiannya, maka itu merupakan tindakan yang sangat keliru. Allah memerintahkan kita untuk menjadikan bencana tersebut sebagai bahan pelajaran:
Dan telah berapa banyak umat-umat yang lebih besar kekuatannya kami binasakan sebelum mereka ini! Mereka telah menjelajahi banyak negeri, namun apakah mereka mendapat tempat untuk berlari? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat peringatan bagi orang-orang yang memiliki hati, atau yang menggunakan pendengaran, sedang ia menyaksikan (buktinya). (Surat Qaf: 36-37)
PERTANYAAN 87
Untuk apa jin diciptakan?
Untuk apa jin diciptakan?
Keberadaan jin banyak disebutkan di dalam Al-Qur�an. Seperti halnya manusia, jin diciptakan Allah untuk menyembahNya. Mereka hidup dalam dimensi yang berbeda dari manusia. Seperti disebutkan dalam ayat-ayat tertentu, manusia tidak bisa melihat jin, sebaliknya jin dapat melihat manusia.
Ada keyakinan keliru yang telah meluas bahwa jin dapat memberikan informasi mengenai masa depan. Di dalam Al-Qur�an disebutkan bahwa mereka tidak memiliki kemampuan demikian. Juga disebutkan bahwa mereka pun bertanggung jawab untuk menjaga keutuhan Al-Qur�an. Allah menegaskan bahwa jin diciptakan untuk tujuan yang sama seperti halnya manusia.
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menyembahKu. (Surat Az- Zariyat: 56)
PERTANYAAN 88
Seperti apakah malaikat itu?
Seperti apakah malaikat itu?
Malaikat adalah mahluk yang tak pernah menyalahi perintah Allah dan hidup dalam dimensi yang berbeda dari manusia. Tidak seperti manusia, malaikat diciptakan bukan untuk diuji. Allah menciptakan mereka sebagai mahluk yang tidak pernah berbuat salah. Mereka diberi tugas yang berbeda-beda yang mereka kerjakan dengan saksama. Jibril ditugaskan untuk menyampaikan wahyu-wahyu Allah kepada nabi-nabiNya. Ada malaikat pencatat di kedua sisi manusia yang mencatat segala perbuatan yang mereka lakukan. Ada malaikat yang ditunjuk untuk mencabut nyawa manusia pada waktu kematiannya. Ada malaikat penjaga neraka yang bertugas mengawasi agar penghuni neraka mengalami siksaan yang berat.
Allah menyatakan bahwa para malaikat merupakan abdi-abdiNya:
Al Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, tidak pula para malaikat yang terdekat kepada Allah... (Surat An-Nisa�: 172)
Allah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, Demikian pula bersaksi para malaikat dan orang-orang yang berilmu. Tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Surat Ali �Imran: 18)
PERTANYAAN 89
Bagaimana cara mendefinisikan waktu?
Bagaimana cara mendefinisikan waktu?
Waktu dapat didefinisikan sebagai metode dimana satu saat dibandingkan dengan saat lainnya. Contoh berikut akan menjelaskannya. Misalnya, jika seseorang mengetuk sebuah benda, ia akan mendengar bunyi tertentu. Jika ia mengetuknya lagi lima menit kemudian, ia akan mendengar bunyi yang lain. Maka ia akan merasa ada selang di antara bunyi pertama dengan bunyi kedua. Selang antara ini disebut sebagai waktu.
Namun pada saat ia mendengar bunyi kedua, bunyi pertama yang didengarnya hanya ada dalam imajinasinya. Ia merumuskan konsep �waktu� dengan membandingkan saat yang sedang ia alami dengan saat yang disimpan dalam ingatannya. Jika perbandingan ini tidak dibuat, maka tidak akan ada konsep waktu.
PERTANYAAN 90
Apa arti relativitas waktu?
Apa arti relativitas waktu?
Seperti disebutkan di atas, istilah waktu difahami melalui perbandingan yang dibuat di antara dua peristiwa. Namun kesimpulan ini dihasilkan dalam otak dan sifatnya relatif. Hal ini biasa dialami dalam mimpi. Meskipun yang kita lihat dalam mimpi rasanya berlangsung berjam-jam, sebenarnya hanya berlangsung beberapa menit, atau bahkan beberapa detik saja.
Banyak ayat Al-Qur�an menyebutkan beragam contoh mengenai hal ini. Beberapa ayat menerangkan bahwa manusia merasakan waktu secara berbeda, dan kadang merasakan waktu yang singkat sebagai waktu yang sangat lama. Ayat berikut merupakan contoh saat Allah menegur orang-orang yang zalim:
Allah bertanya, �Berapa lamakah kamu tinggal di bumi?�. Mereka menjawab: �Kami tinggal sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung�. Allah berfirman: �Kamu tidak tinggal di bumi melainkan sebentar saja, kalau kamu mengetahui yang sesungguhnya!�. (Surat Al-Muminun: 112-114)
Update Contact :
No Wa/Telepon (puat) : 085267792168
No Wa/Telepon (fajar) : 085369237896
Email : Fajarudinsidik@gmail.com
No Wa/Telepon (puat) : 085267792168
No Wa/Telepon (fajar) : 085369237896
Email: Fajarudinsidik@gmail.com
atau Kirimkan Private messanger melalui email dengan klik tombol order dibawah ini :