Aku Tidak berjanji bahwa aku akan membuatmu tertawa.
Tetapi..... Aku dapat menangis bersamamu.
Jika suatu hari kamu ingin lari menjauh..
jangan takut untuk memanggil aku!
jangan takut untuk memanggil aku!
Aku berjanji tidak akan berhenti memintamu berhenti
tetapi aku akan berlari denganmu.
tetapi aku akan berlari denganmu.
Jika suatu hari kamu tidak mau mendengarkan seorangpun... panggil aku!
Aku berjanji akan hadir bersamamu dan aku pun akan diam.
Aku mengasihimu...
Jangan lupakan itu.
Di dalam waktu indah maupun buruk aku akan selalu
bersmamu...
Penggalan syair di atas, mencoba menggambarkan indahnya kehidupan ini bila ada orang lain yang selalu bersedia menjadi sahabat kapan saja... Sahabat dalam seluruh peristiwa hidup entah yang menggembirakan maupun yang mengecewakan, entah yang mematikan maupun yang menghidupkan.
Sebuah pikiran terlintas ketika saya mencoba menuangkan refleksi saya ini dengan melihat situasi dunia saat ini. Dunia yang penuh dengan beragam kepentingan dan persoalan, membutuhkan orang-orang yang sanggup menjadi SAHABAT bagi orang lain, yang tahu memahami situasi dan keadaan orang lain hingga sampai pada suatu penyerahan diri bagi orang lain dan bukan sebaliknya menjadi musuh serta menjadikan orang lain mangsa empuk karena kepentingan yang terselubung.
Sampai pada detik ini, saya kembali berefleksi bahwa setiap manusia diberi berkat untuk senantiasa mendambakan suatu kedamaian dan ketenangan hati pada saat kini dan di sini, untuk memiliki kesempatan merasakan dan memandang sekilas arti dari kedamaian.
Kedamaian mungkin kadang-kadang muncul dan tinggal sementara, lalu tiba-tiba menghilang bersama datangnya realitas baru. Hati dan jiwa kita mendambakan aliran air tenang kendamaian. Ketika kita bersedia menyambut datangnya air tenang itu meski hanya sekejap, karena ada gangguan-gangguan yang menghambat, jika itulah satu-satunya jalan hidup yang akan terjadi, maka keinginan-keinginan kita yang terdalam, harus dan sepatutnya terwujud di dunia ini.
Pertanyaan adalah bagaimana kita sampai pada kedamaian hidup itu? berapa kali kita sampai ke sana? Berapa lama kita tinggal di sana? Apakah kedamaian merupakan perjalanan itu sendiri, tapak langkah di jalan seperti yang dikatakan oleh para filsuf dan teolog? jika demikian di mana dan bagaimana kita memulai perjalanan itu?
Sebagaimana kita percaya bahwa hidup ini mampu merubah warnanya, maka kita juga tidak boleh pernah berhenti untuk berjuang dan percaya bahwa kedamaian diri, kedamaian dengan orang lain akkan terwujud indah bila ada kasih yang selalu berpatri dalam hati setiap orang. Hidup dalam kedamaian dan kasih mengarahkan setiap pribadi pada kearifan untuk mampu memandang setiap derajat yang dijalananinya. Kemana langkah hidup di tujukan, di situlah romansa hidup dalam kasih dan kedamaian harus tercipta. Hidup dalam kedamaian dan kasih membutuhkan pula pengorbanan seperti seorang sahabat yang selalu setia dalam rangkaian perjalanan hidup yang panjang dan sementara ini.
pengorbanan menjadi suatu bagian terbesar yang hanya mampu dicapai oleh orang yang selalu melupakan dirinya demi kebahagiaan orang lain. Tidaklah mudah untuk rela mengorbankan diri bagi orang lain dan tidak mudah pula untuk menjadi SAHABAT yang mampu melihat dan memandang hidup ini melampaui horizon. Tetapi kiranya seperti Guru Ilahi kita Yesus Kristus yang rela wafat bagi sahabat-sahabat-Nya, demikian pula seharusnya orang-orang yang terpanggil untuk mengikutinya harus bersedia pula menjadi sahabat bagi orang lain, juga bersedia untuk mencari kedamaian bukan hanya bagi dirinya sendiri melainkan bagi orang lain juga.
Yach... menjadi seperti yang kita harapkan atau pun orang lain harapkan adalah hal yang perluu diperjuangkan secara bertanggung jawab dan secara intens.
Mari bergandeng tangan dalam satu asa dan cinta, kita merangkai kasih dan damai dalam hidup ini. Mari kita berjuang menjadi SAHABAT yang setia bagi orang lain dan menjadikan orang lain pula sebagai sahabat dalam hidup ini. Jadilah seorang SAHABAT dan nikmatilah kedamaian.
By : Sr. Mely Mauloko,SSpS
By : Sr. Mely Mauloko,SSpS
Update Contact :
No Wa/Telepon (puat) : 085267792168
No Wa/Telepon (fajar) : 085369237896
Email : Fajarudinsidik@gmail.com
No Wa/Telepon (puat) : 085267792168
No Wa/Telepon (fajar) : 085369237896
Email: Fajarudinsidik@gmail.com
atau Kirimkan Private messanger melalui email dengan klik tombol order dibawah ini :