Fungsi atau banyak yang dikenal dengan nama modul, merupakan sebuah program yang terpisah dari program induk untuk memudahkan proses pengembangan perangkat lunak. Sebuah aplikasi yang besar akan lebih mudah diselesaikan jika kita membaginya kedalam modul-modul yang lebih sederhana. Dengan demikian proses pengembangan sistem dan debuging akan lebih cepat dan mudah.
Fungsi dapat memanggil fungsi yang lain, tetapi hal ini dapat mempersulit proses debuging atau pelacakan kesalahan program, hal ini akan di atasi dengan menggunakan teknik objek.
Perhatikan sintaks untuk membuat fungsi sebagai berikut :
function namaFungsi($arg1,$arg2,$arg3,...,$argn)
{
...baris kode..
}
Dimana :
Hallo... Mudahnya menggunakan fungsi ya
*----------- akhir dari fungsi ---------------*
Fungsi dapat memanggil fungsi yang lain, tetapi hal ini dapat mempersulit proses debuging atau pelacakan kesalahan program, hal ini akan di atasi dengan menggunakan teknik objek.
Perhatikan sintaks untuk membuat fungsi sebagai berikut :
function namaFungsi($arg1,$arg2,$arg3,...,$argn)
{
...baris kode..
}
Dimana :
- Kata kunci function, harus digunakan agar PI dapat mengenal bahwa blok ini merupakanfungsi dan bukan statement biasa. Ketika aplikasi dijalankan, blok fungsi akan diabaikan keculai dipanggil secara eksplisit.
- namaFungsi, digunakan untuk memberikan nama pengenalan(nama panggilan) terhadap fungsi tersebut. Anda harus mengikuti tata cara penulisan sama seperti anda membuat nama pada variabel.
- ($arg1,$arg2,$arg3,...,$argn), daftar argumen harus dimasukkan di dalam tanda kurung (), sekalipun kita tidak membutuhkan argumen, tanda kurung ini harus disertakan.
- Tanda kurung kurawa atau {.....}, digunakan untuk mengisi baris kode sebagai proses dari suatu fungsi. Tanda ini diberikan informasi kode awal dan akhir fungsi.
Fungsi di PHP dapat menggunakan nilai default pada daftar argumennya. Penulisannya adalah sebagai berikut :
function namaFungsi ($arg1="hallo", $arg2=10)
{
...blok kode..
}
Dari kode di atas , terlihat bahwa $arg1 berisi nilai awal yang bertipe string "hallo", sedangkan argumen keduanya yaitu $arg2 berisi nilai 10.
Dengan menggunakan nilai default pada argumen maka pada saat fungsi dijalankan secara otomatis, default ini akan digunakan oleh fungsi sebagai nilai awal pada proses tersebut.
Sekalipun kita menggunakan nilai default. Anda masih dapat menggunakan nilai secara runtime saat menggunakan fungsi tersebut.
Setiap fungsi memiliki nama yang berbeda dengan fungsi yang lain sehingga untuk menggunakan fungsi tersebut anda cukup memanggil nama pengenalnya dengan parameter atau argumen yang akan anda gunakan. Perhatikan contoh di bawah ini :
<?php
// membuat fungsi tampilkan informasi
function viewInformasi()
{
echo "*----------- saya dari fungsi ----------------*";
echo "<br />Hallo... Mudahnya menggunakan fungsi ya <br />";
echo "*----------- akhir dari fungsi ---------------*";
}
// menggunakan fungsi
echo "Saya akan memanggil fungsi:";
echo "<br />";
viewInformasi();
?>
// membuat fungsi tampilkan informasi
function viewInformasi()
{
echo "*----------- saya dari fungsi ----------------*";
echo "<br />Hallo... Mudahnya menggunakan fungsi ya <br />";
echo "*----------- akhir dari fungsi ---------------*";
}
// menggunakan fungsi
echo "Saya akan memanggil fungsi:";
echo "<br />";
viewInformasi();
?>
Keluarannya :
Saya akan memanggil fungsi:
*----------- saya dari fungsi ----------------*Hallo... Mudahnya menggunakan fungsi ya
*----------- akhir dari fungsi ---------------*
Update Contact :
No Wa/Telepon (puat) : 085267792168
No Wa/Telepon (fajar) : 085369237896
Email : Fajarudinsidik@gmail.com
No Wa/Telepon (puat) : 085267792168
No Wa/Telepon (fajar) : 085369237896
Email: Fajarudinsidik@gmail.com
atau Kirimkan Private messanger melalui email dengan klik tombol order dibawah ini :